Saturday, April 21, 2018

Manfaat Membaca Al Qur'an untuk Janin

Al-Qur'an merupakan kalam Allah yang menjadi petunjuk bagi seluruh umat manusia. Kandungan di dalamnya menjadi pedoman hidup dan berisi tentang ilmu pengetahuan tentang seluruh alam semesta. Para ilmuan kemudian mencari kebenaran pengetahuan modern yang sebenarnya sudah dibahas dalam Al-Qur'an.
Selain kandungannya yang selalu menjawab segala permasalahan, ada fakta lain tentang ayat-ayat Al-Qur'an. Meski tidak mengetahui maknanya, bacaan ayat Al-Qur'an dapat mempengaruhi syaraf otak manusia.  Ini juga akan berlaku bagi mereka yang tidak beragama Islam sekalipun.
Dr. Al Qadhi yang merupakan seorang dokter ahli jiwa yang bekerja di salah satu Klinik Besar Florida Amerika Serikat. Pada penelitian yang dipublikasikan pada 1984 tersebut ditemukan bahwa seseorang yang mendengarkan Al-Qur'an dapat merasakan perubahan fisiologis yang sangat besar. Seperti penurunan depresi, kesedihan dan memperoleh ketenangan jiwa.
Pada penelitian tersebut Ia menggunakan peralatan elektronik modern untuk mendeteksi tekanan darah, detak jantung, ketahanan otot, dan ketahanan kulit terhadap aliran listrik. Sebanyak lima orang sukarelawan menjadi objek dalam penelitiannya tersebut. Kelimanya terdiri dari tiga pria dan dua wanita yang semuanya tidak mengerti bahasa Arab.
Dr. Al Qadhi melakukan penelitian sebanyak 210 kali dan membaginya dalam dua sesi. Sesi pertama adalah mendengarkan Al-Qur'an dengan tartil dan sesi kedua membacakan bahasa arab bukan dari Al-Qur’an. Dari hasil penelitian tersebut diperoleh hasil bahwa responden mendapatkan ketenangan sampai 65% ketika mendengarkan bacaan Al-Qur'an, sementara pada bacaan bahasa Arab biasa mendapatkan ketenangan hanya hanya 35%.
Hal ini diperkuat dengan penelitian Dr. Nurhayati dari Malaysia dalam Seminar Konseling dan Psikoterapi Islam di Malaysia pada tahun 1997. Penelitiannya menunjukan bahwa bacaan Al-Qur'an yang diperdengarkan kepada bayi yang rewel akan mengubah reaksi bayi menjadi tersenyum dan lebih tenang.
Sungguh suatu kebahagiaan dan merupakan kenikmatan yang besar, kita memiliki Al-Qur'an. Selain menjadi ibadah dalam membacanya, bacaannya memberikan pengaruh besar bagi kehidupan jasmani dan rohani kita. Jika mendengarkan musik klasik dapat memengaruhi kecerdasan intelektual (IQ) dan kecerdasan emosi (EQ) seseorang, bacaan Al-Qur’an lebih dari itu. Selain memengaruhi IQ dan EQ, bacaan Al-Qur'an memengaruhi kecerdasan spiritual (SQ).
Mahabenar Allah yang telah berfirman, “Dan apabila dibacakan Al-Qur'an, simaklah dengan baik dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat” (Q.S. 7: 204).
Membacakan ayat-ayat suci Al-Quran sangat penting dilakukan pada jabang bayi yang masih ada dalam kandungan. Allah mengkaruniakan pendengaran sejak usia kandungan masuk pada minggu ke-8 dan mulai sempurna pada minggu ke-24. Alangkah indahnya jika saat mereka mulai mendengar untuk kali pertama, mereka mendengar ayat-ayat suci Al-quran.
Fungsi Pendengaran Bayi
Janin mulai mendengar suara yang ada disekelilingnya. Air ketuban disekitar bayi menghantarkan suara sehinga bayi mulai mendengar suara aliran darah lewat plasenta, Janin juga mendengar denyut jantung dan suara usus ibu. Pada minggu ke-25 mereka mulai mampu mendengar suara luar dari suara rahim. Suara ibu, ayah, musik atau ayat suci Al-Quran mulai diterima dengan baik. Pada saat inilah saat yang tepat untuk mulai ngobrol dengan jabang bayi.
Manfaat Ayat Suci Al-Quran untuk Janin
1. Ayat Al-Quran dapat Menstimulasi janin sejak dini
Stimulasi sejak dini sangat penting dilakukan karena mempengaruhi kecerdasaan anak dimasa mendatang. Usia 1000 hari sejak dalam kandungan merupakan usia dimana jaringan sel-sel otak bayi berkembang sangat pesat. Maka, stimulasi sangat penting untuk mendukung perkembangan pesat ini agar otak bayi dapat berkembang dengan maksimal. Baca juga: Cara Memperdengarkan Musik Murottal untuk Bayi dalam Kandungan
2. Mencerdaskan janin
Banyak pihak percaya bahwa lantunan ayat suci dapat membuat bayi tumbuh lebih cerdas. Sel-sel otak bayi yang berkembang pesat membuat kerja otak lebih optimal, alhasil bayi bisa tumbuh menjadi anak cerdas.
3. Memberi ketenangan
Stimulasi melalui ayat suci Al-Quran merupkan stimulasi yang sempruna. Frekuensi dan gelombang bunyi yang ditimbulkan bacaan Al-Quran punya pengaruh besar untuk bayi. Mereka akan merasakan ketenangan karena lantunan ayat suci yang indah dan menenangkan. Dengan demikian, kreativitas dan kemampuan konsentrasi bayi juga lebih terlatih.
4. Mempengaruhi psikologi
Al-Quran dapat membuat suasana lebih damai, meredakan ketegangan pada saraf otak, menghilangkan kegelisahan, menghalau rasa takut dan menguatkan kepribadian.
5. Meningkatkan kemampuan berbahasa
Bayi yang diperkenalkan dengan bahasa sejak dini akan terlatih dan terbiasa mengenal bahasa, sehingga saat ia mulai belajar berbahasa ia tidak akan kesulitan.
Begitu besar manfaat lantunan Al-Quran untuk janin. Tapi, tak hanya manfaat diatas saja yang bisa dipetik. Masih banyak manfaat lain yang mungkin tidak kita sadari. Nah, lantas bacaan apa saja yang baik untuk janin kita? Berikut ayat-ayat Al-Quran yang bisa menjadi bahan bacaan saat anda sedang mengandung:
  • Surat Al-Fatihah, Surat Al-Fatihah dapat berguna untuk memberikan ketenangan hati dan menguatkan daya ingat.
  • Surat Yusuf, Banyak orang percaya dengan membaca surat Yusuf saat hamil, bayi bisa setampan Nabi Yusuf, as. namun, yang lebih penting anak kita bisa berakhlak mulia seperti Nabi Yusuf. Anda bisa membaca seluruh surat Yusuf selama masa hamil.
  • Surat Maryam, Surat Maryam dipercaya dapat memperlancar persalinan yang akan dihadapi nanti. Selain itu, surat ini juga dapat melahirkan anak yang sabar dan selalu taat.
  • Surat Yaasin, Surat Yaasin merupakan surat yang sering dilafalkan umat Islam. Surat ini dapat memberikan ketenangan dan menghindarkan diri dari godaan syaitan yang terkutuk. Dengan membaca srat ini, anda dapat melindungi anak anda agar tidak tergoda berbuat maksiat.
  • Surat Luqman, Surat Lukman merupakan doa agar dikaruniai anak yang memiliki akhlak mulia dan jiwa yang bersih.
  • Surat At-Taubah, Surat ini dapat memelihara jiwa kita untuk tetap dijalan yang lurus dan menghindarkan diri dari perbuatan maksiat.
  • Surat Hujurat, Surat ini dapat memperlancar produksi ASI ibu lho. Selain itu, anak kita dapat tumbuh menjadi anak yang lebih berhati-hati.
  • Surat An-Nahl ayat 78, Ayat suci Al-Quran dalam surat An-Nahl ayat 78 berisi tentang kelahiran manusia dan tugasnya di bumi sebagai khalifah. Surat ini diturunkan agar manusia selalu bersyukur dengan keadaaan yang telah Allah rahmatkan.
»»  Baca Selanjutnya...

Tuesday, April 17, 2018

Peran Ayah Untuk Janin Dalam Kandungan


Menjaga janin agar tumbuh kembangnya optimal selama di dalam kandungan ternyata tidak hanya butuh perhatian sang bunda, peran ayah pun sangat diperlukan saat si kecil masih berada dalam kandungan. Seperti dilansir dari laman dailymail.co.uk, sebuah penelitian menyatakan, peran ayah yang terlibat selama kehamilan bisa membantu mengurangi risiko kematian bayi selama tahun pertama anak mereka hidup.

Menurut penelitian dari University of South Florida, bayi yang tidak mendapatkan perhatian dari sang ayah selama masa kehamilan hampir empat kali lebih mungkin meninggal di tahun pertama mereka daripada bayi dengan perhatian dua orangtua yang aktif.

Bayi tanpa perhatian sang ayah selama masa kehamilan juga lebih mungkin lahir dengan berat lahir rendah, menjadi prematur dan lahir dengan ukuran lebih kecil dari usia bayi normal.
Penelitian sebelumnya telah menunjukkan, ayah yang aktif dalam pendidikan anak-anak mereka secara signifikan dapat membantu membantu meningkatkan prestasi akademiknya. Sedangkan pada penemuan baru yang diterbitkan dalam Jurnal Kesehatan Masyarakat, menyarankan keterlibatan seorang ayah sebelum anaknya lahir bisa sama pengaruhnya.

Penulis studi Profesor Amina Alio, mengatakan, “Studi kami menunjukkan, kurangnya keterlibatan ayah selama kehamilan merupakan faktor risiko yang  berpotensi dalam kematian bayi.” Para peneliti memeriksa catatan dari semua kelahiran di Florida 1998-2005, lebih dari kelahiran hidup sebanyak 1,39 juta.

Keterlibatan ayah dalam suatu hubungan pernikahan dan hubungan antara ayah dengan sang buah hati selalu didefinisikan dengan kehadiran nama ayah di akte kelahiran bayi. Meskipun ukuran ini tidak menilai berapa banyak peran ayah selama kehamilan, penelitian lain telah menetapkan bahwa adanya nama ayah dalam akta kelahiran telah cukup membuktikan bahwa selama kehamilan sang istri, seorang suami selalu memberikan pendampingan.

Profesor Amina Alio mengatakan dukungan dari pihak ayah dapat menurunkan stres emosional ibu. Keterlibatan seorang ayah juga meningkatkan kesehatan bayi serta menurunkan risiko komplikasi yang dialami ibu hamil.

Para ibu dari bayi yatim lebih mungkin menderita kondisi seperti anemia, tekanan darah tinggi kronis dan eklampsia. Adanya perhatian seorang ayah kepada ibu hamil juga mendorong para wanita hamil untuk menjalani gaya hidup lebih sehat. Studi ini menemukan wanita tanpa didampingi suami saat hamil cenderung melakukan gaya hidup tak sehat seperti merokok dan seringkali mendapatkan perawatan tidak memadai sebelum melahirkan.

Meningkatkan keterlibatan ayah saat wanita sedang hamil bisa mengurangi biaya perawatan medis lebih mahal serta mengurangi tingkat kematian bayi, tim menyimpulkan. Dr Alio mengatakan, “Ketika ayah terlibat, anak-anak akan tumbuh dengan baik di sekolah.” katanya. (adi) • VIVAnews
Dalam akivitas sehari-hari Ayah juga perlu ikut menjaga dan merawat janin dengan berbagai cara.
1. Perbanyak aktivitas bersama Ibu
Dengan banyak melakukan aktivitas bersama Ibu, Ayah akan lebih mudah berinteraksi dengan janin di dalam kandungan. Janin dapat mengenali sentuhan dan suara selain dari Ibu. Bisikkan “Nak, ini Ayahmu” akan menjelaskan pada janin bahwa ia memiliki seseorang lain yang akan selalu menjaganya. Bisikkan Ayah juga dapat merangsang aktivitas janin di dalam perut Ibu. Ketika terasa gerakan di dalam perut, berarti janin merespon suara Ayah. Sangat menyenangkan apabila hubungan Ayah dan janin dapat terjalin sejak dalam kandungan.
2. Membiarkan Ibu istirahat sama saja meningkatkan cairan ketuban
Memenuhi kebutuhan nutrisi yang sudah Ibu lakukan perlu didukung dengan istirahat untuk perkembangan janin yang baik. Apakah istri Ayah sudah mendapat istirahat yang cukup? Mulailah mengerjakan tugas-tugas Ibu, seperti belanja ke supermarket, bersih-bersih rumah, dan biarkan Ibu untuk istirahat. Istirahat sangat membantu dalam meningkatkan cairan ketuban di sekitar janin. Cairan ketuban berperan dalam perkembangan paru-paru di saat janin bernafas ataupun mengeluarkan urin.
3. Ingatkan Ibu memenuhi asupan nutrisi seimbang
Ketahui nutrisi-nutrisi yang dibutuhkan Ibu hamil dengan banyak membaca dan konsultasi kepada dokter kandungan atau bidan. Hal tersebut sangat wajar Ayah lakukan karena Ibu pastinya membutuhkan teman yang bisa selalu memperhatikannya. Nutrisi-nutrisi yang dibutuhkan, seperti asam folat, vitamin D, zat besi dan kalsium sangat mendukung perkembangan janin. Selalu ingatkan Ibu untuk makan teratur dengan menu makanan bernutrisi. Ibu pasti akan lebih semangat menyantap makanan karena mendapat perhatian dari Ayah dan janin di dalam perut juga akan merasakan manfaatnya karena mendapat asupan nutrisi yang seimbang.
Sumber:
Gearing, Robin Edward. Ted McNeill, Fernand A. Lozier. 2005.
Father Involvement and Fetal Alcohol Spectrum Disorder: Developing Best Practices.http://www.motherisk.org/JFAS_documents/JFAS 5003F_e14.pdf. (Diakses pada 17 Oktober 2016)
Ministry of Health. 2006. Food and Nutrition Guidelines for Healthy Pregnant and Breastfeeding Women: A background paper.

»»  Baca Selanjutnya...

Sunday, April 15, 2018

Bilirubin / Kuning Pada Bayi


Bilirubin / Kuning Pada Bayi – Timbunan bilirubin (zat/ komponen yang berasal dari pemecahan hemoglobin dalam sel darah merah) di bawah kulit akan membuat kulit bayi terlihat kuning. Perlu diketahui, pada saat masih dalam kandungan, janin membutuhkan sel darah merah yang sangat banyak karena paru-parunya belum berfungsi. Sel darah merah inilah yang bertugas mengangkut oksigen dan nutrien dari ibu ke janin melalui plasenta. Nah, sesudah ia lahir, paru-parunya berfungsi sehingga sel darah merah ini tidak dibutuhkan lagi dan dihancurkan.

Bilirubin alias pecahan hemoglobin ini bermacam-macam sifatnya, ada yang indirect, direct, dan bebas. Yang indirect atau belum diolah adalah bilirubin yang terikat albumin sebagai zat pengangkutnya. Ia akan dibawa ke hati untuk diproses menjadi bilirubin direct. Bilirubin direct ini lalu disimpan di kantong empedu.
Namun demikian, kadang tidak semua hasil pemecahan hemoglobin bisa diikat oleh albumin dan dibawa ke hati. Bagian yang tidak terangkut inilah yang disebut bilirubin bebas. Bilirubin bebas bisa menyebar ke mana-mana ke seluruh tubuh. Jenis inilah yang dapat menimbulkan bahaya, terutama kalau sampai masuk ke otak, karena tak bisa dilepas lagi. Akibatnya, akan muncul gangguan yang disebut kernikterus atau timbunan bilirubin di dasar otak.

Namun, kalau bayi sampai kuning, kita tidak perlu keburu khawatir. Kasus ini sebenarnya terbagi atas kuning faali (fisiologis) dan kuning patologis (penyakit). Yang bersifat patologis dapat mengganggu tumbuh kembang bayi dikemudian hari. Sementara yang faali adalah sesuatu yang normal. Umumnya terjadi di hari kedua atau ketiga setelah kelahiran hingga 7 atau 14 hari. Walaupun bersifat faal keberadaannya tetap perlu diwaspadai, karena mungkin saja dilatarbelakangi masalah patologis.

Selain itu, bayi yang minum ASI dapat juga terlihat kuning. Pada minggu pertama dan kedua, yang nantinya berangsur-anggur hilang sendiri. Di dalam ASI memang ada komponen yang mempengaruhi timbulnya kuning pada bayi. Jadi, kuning ini hanyalah gejala biasa. Kendati demikian, orang tua harus tetap waspada. Terutama kalau si bayi sedang dalam keadaan sakit yang berkaitan dengan acidosis (penyakit yang berhubungan dengan menurunnya kadar pH darah). Misalnya, sesak napas atau mencret berat. Sebab, saat itu kadar bilirubin bebas bisa meningkat.

Inilah sejumlah hal mencurigakan yang harus diwaspadai:

– Kuning muncul cepat sekali. Misal, pagi lahir, sore sudah kuning.
– Peningkatan kadar kuning berlangsung sangat cepat.
– Kuning berlangsung lama atau proses menghilangnya sangat lambat, misalnya sesudah 2 minggu kuningnya masih ada.

Jika salah satu atau semua hal itu terjadi pada si kecil, segera bawa ia dokter. Mendeteksi bayi kuning atau tidak, sebetulnya tak terlampau sulit. Lihat di bagian putih matanya. Kalau memang kuning, warnanya akan jelas di sana.

Dengan uraian di atas, Anda sebagai orang tua baru akan mengetahui beberapa keadaan yang biasa terjadi pada si kecil yang baru lahir, dan belum tentu semua kelainan tersebut merupakan akibat dari timbulnya suatu penyakit.

»»  Baca Selanjutnya...

Demam pada anak dan penanganannya


Cara Menurunkan Demam Pada Bayi dan Anak – Setelah sebelumnya membahas hal yg berkaitan dengan demam bayi dan anak, dalam artikel ini akan dibahas mengenai cara mengatasi demam pada bayi atau anak supaya cepat turun panasnya.

Apakah demam itu? Seperti yg sudah dijelaskan sebelumnya, Demam adalah kondisi dimana otak mematok suhu di atas setting normal yaitu di atas 38°C. Namun demikian, panas yang sesungguhnya adalah bila suhu > 38.5°C. Akibat dari tuntutan peningkatan setting tersebut maka tubuh akan memproduksi panas yang mengakibatkan demam.

Ada beberapa cara mudah supaya demam bayi atau anak turun, diantaranya:

Minum yang banyak, karena demam dapat menimbulkan dehidrasi.
Kompres anak dengan air hangat. Kenapa bukan dengan air dingin? Karena apabila diberi air dingin, otak kita akan menyangka bahwa suhu di luar tubuh dingin sehingga otak akan memerintahkan tubuh untuk menaikkan suhunya dengan cara menggigil sehingga memproduksi panas. Akibatnya suhu tubuh si kecil bukannya turun, melainkan tambah panas. Sebaiknya kompres dilakukan ketika anak merasa tidak nyaman, suhu sampai 40°C, pernah kejang demam/ keluarga dekat pernah menderita kejang demam, atau anak muntah-muntah sehingga obat tidak bisa masuk. Cara melakukan kompres: taruh anak di bath tub/ember mandi dengan air hangat (30-32°C) atau usapkan air hangat disekujur tubuhnya.

Beri obat penurun panas, acetaminophen atau paracetamol seperti tempra, panadol, atau paracetol, tylenol sesuai dosis. Kapan obat penurun panas diberikan? Bila suhu di atas 38,5°C, atau bila bayi atau anak merasa tidak nyaman. Sebaiknya jangan berikan obat demam apabila panasnya tidak terlalu tinggi (dibawah 38,5°C).
Komplikasi

Demam itu umumnya justru dibutuhkan sebagai salah satu bentuk perlawanan tubuh terhadap infeksi. Tetapi apakah ada sisi negatifnya? Kerugian yang bisa terjadi akibat demam:

Dehidrasi – karena pada saat demam, terjadi peningkatan pengeluaran cairan tubuh sehingga dapat menyebabkan dehidrasi.
Kejang demam, tetapi kemungkinannya sangat kecil. Selain itu, kejang demam hanya menyerang bayi usia 6 bulan sampai anak usia 3 tahun. Terjadi pada hari pertama demam, serangan pertama jarang sekali terjadi pada usia 3 tahun. Gejala: anak tidak sadar, kejang tampak sebagai gerakan-gerakan seluruh tangan dan kaki yang terjadi dalam waktu sangat singkat. Umumnya tidak berbahaya, dan tidak menyebabkan kerusakan otak.
Apa yang terpenting dalam menghadapi anak demam?

Mencari tahu apa penyebab panasnya. Dengan mengetahui permasalahan, maka kita dapat bertindak secara rasional. Orang tua tidak perlu panik, umumnya demam tidak membahayakan jiwa.
Hal utama yang perlu dilakukan adalah mengamati perilaku anak. Bila saat suhu agak rendah anak masih tetap aktif, masih riang, masih mau bermain, maka kita tidak perlu cemas.
Jangan memberikan obat panas bila demam tidak tinggi.
Cegah kemungkinan terjadinya dehidrasi.
Mengetahui kapan harus cemas dan harus menghubungi dokter.
Di lain pihak, setiap penyakit itu memerlukan masa penyembuhannya yang berbeda-beda waktunya, misalnya demam tinggi biasanya memerlukan waktu 3 – 10 hari untuk sembuh total. Jangan berharap dalam 1-2 hari akan sembuh.

American Academy of Pediatrics – membuat rekomendasi penanganan demam dengan mencantumkan kondisi-kondisi dimana orang tua harus segera menghubungi dokternya:

Bila bayi berusia < 3 bulan dengan suhu tubuh ≥ 38°C.
Bila bayi berusia 3-6 bulan dengan suhu tubuh ≥ 38,3°C.
Bila bayi berusia 6 bulan, dengan suhu tubuh ≥ 40°C.

Beberapa kondisi lainnya dimana Anda perlu segera berkomunikasi dengan dokter:

– Bayi atau anak tidak mau minum atau sudah mengalami dehidrasi
– Iritabel atau menangis terus menerus, tidak dapat ditenangkan
– Tidur terus menenus, lemas dan sulit dibangunkan (lethargic)
– Kejang
– Kaku kuduk leher
– Sesak napas
– Gelisah, muntah, diare
– Sakit kepala hebat

Dengan demikian, pemeriksaan laboratorium pada hari pertama demam, umumnya tidak diperlukan kecuali pada kondisi seperti yang dikemukakan di atas.

Cara menangani demam bayi dan anak:

Ruangan dijaga agar tidak panas atau pasang kipas angin. Usahakan anak atau balita Anda memakai baju yang tidak terlalu tebal.
Ekstra cairan, minum sering: air, air sup, jus buah segar yang sudah dicampur air, es batu, es krim.
Bila sering muntah atau diare, beri minuman yang mengandung elektrolit: pedialyte, oralit.
Biarkan anak memakan apa yang dia inginkan, jangan dipaksa. Hindarkan makanan yang berlemak, makanan yang sulit dicerna.
Tepid sponging (kompres air hangat)
Anak sebaiknya tidak masuk sekolah, tetapi bukan berarti harus di tempat tidur seharian.
»»  Baca Selanjutnya...

Penyakit Mata Pada Bayi

5 Penyakit Mata pada Bayi Baru Lahir
Setiap bayi yang lahir maupun sudah masuk tahap perkembangan bisa terkena berbagai penyakit, termasuk seperti penyakit mata. Mata pada bayi yang baru lahir terlihat sempurna dan sangat cerah. Namun terkadang kondisi ini tidak bertahan lama. Beberapa bayi bisa mengalami penyakit mata yang membuat wajah dan mata bayi tidak cerah. Semua orang tua pasti akan merasa sangat khawatir karena mata bayi menjadi organ yang sangat penting. Tindakan perawatan sangat diperlukan sesuai dengan jenis penyakit mata yang diderita. Berikut ini adalah beberapa penyakit mata pada bayi dan perawatan yang diperlukan

1.  Sumbatan Pada Saluran Air Mata
Semua bayi yang baru lahir kemungkinan besar akan mengalami sumbatan pada bagian saluran air mata. Bayi yang baru lahir tidak mampu memproduksi air mata walaupun bayi sering menangis. Jadi orang tua sering cemas ketika bayi menangis terus menerus namun mata bayi terlihat kering. Produksi air mata pada bayi biasanya baru terjadi setelah bayi berusia satu bulan. Sumbatan pada saluran air mata bayi menyebabkan bayi menangis namun tidak mengeluarkan air mata. Kemudian mata bayi akan terlihat berkaca-kaca atau seperti menahan tangis. Kondisi ini sangat wajar karena juga biasanya tidak disertai dengan mata merah pada bayi dan mata yang bengkak.
Perawatan yang diperlukan:
Cobalah untuk memijat pipi hingga bagian sudut mata bayi secara perlahan. Pijat dengan lembut tanpa menggunakan bahan seperti minyak karena ini lebih aman. Lebih baik juga dilakukan ketika bayi sedang tidur sehingga membuat bayi lebih tenang.
Kompres bagian pipi atau sekitar sudut mata dengan kapas yang sudah direndam dengan air hangat. Kebiasaan ini bisa membuat cairan yang menumpuk pada saluran mata bisa keluar. Lakukan saat bayi tidur sehingga bayi tidak rewel.
Jika mata bayi terlihat bengkak dan merah maka sumbatan pada saluran air mata sudah menjadi infeksi dan membutuhkan perawatan dari dokter.

2.  Mata bayi menyeberang (strabismus / juling)
Mata bayi yang baru lahir terkadang juga terlihat tidak seimbang. Kondisi ini memang tidak selalu terjadi pada semua bayi yang baru lahir tapi bisa termasuk penyakit mata yang sangat umum untuk bayi. Penyebab mata terlihat juling pada bayi yang baru lahir adalah karena otot mata pada bayi masih sangat lemah sehingga tidak bisa bekerja secara normal. Biasanya masalah ini akan terjadi pada bulan pertama hingga bulan ke empat. Namun setelah melewatin bulan tersebut maka biasanya mata bayi terlihat sangat normal. Jika mata bayi masih terlihat tidak sempurna maka bisa menghubungin dokter agar mendapatkan perawatan yang lebih cepat.
Penyebab strabismus pada bayi
Beberapa lipatan kulit yang berlebihan pada sudut mata bayi terlihat menumpuk sehingga seolah-olah mata bayi terlihat juling.
Koordinasi otot mata bayi belum seimbang atau sempurna sehingga membutuhkan waktu hingga semua otot tumbuh dan berkembang secara normal.
Bayi terkena strabismus dini yang menyebabkan bagian otot bayi tidak berfungsi dengan baik. Kondisi ini juga bisa menyebabkan mata malas sehingga kemampuan otot mata bayi menjadi lebih lemah
Perawatan yang diperlukan:
Jika strabismus tidak pulih maka bayi perlu mendapatkan pemeriksaan dari dokter mata khusus. Dokter akan memeriksa ketajaman visual mata sehingga bisa menentukan perawatan yang diperlukan.
Latihan mata bisa dilalukan untuk merangsang agar semua bagian otot mata bayi tidak terkena mata malas dan bisa kembali pulih seperti mata yang normal.
Terapi untuk membentuk fungsi otot mata diperlukan sesuai dengan gejala, namun semua tindakan ini harus dilakukan oleh dokter ahli.
Bayi bisa mendapatkan rangsangan otot mata dan tangan untuk menjaga agar otot mata dan tangan bisa melakukan koordinasi dengan baik. Ibu bisa mencoba untuk mendorong fungsi tangan seperti dengan permainan yang ringan 

3. Infeksi
Infeksi bisa menyebabkan mata  bayi mengeluarkan kotoran di setiap sudut mata. Terkadang infeksi juga sering menyebabkan bagian putih mata bayi terlihat sangat merah, mengeluarkan banyak cairan dan kotoran mata di sudut mata. Infeksi ini bisa disebabkan oleh virus yang menular dengan mudah lewat udara. Penyebab lain dari infeksi pada mata bayi juga termasuk jamur, virus, dan reaksi alergi terhadap zat asing. Bahkan pada bayi yang dilahirkan secara normal maka kemungkinan juga bisa disebabkan karena infeksi bakteri dari ibu yang didapatkan dari bakteri pada jalan lahir ibu. (baca: penyebab belekan pada bayi baru lahir –  penyebab mata merah dan berair pada bayi)
Perawatan yang diperlukan:
Obat antibiotik sangat diperlukan untuk bayi yang mengalami infeksi sejak baru dilahirkan. Obat biasanya berbentuk salep yang diberikan kepada semua bayi yang baru lahir, terutama bayi yang lahir lewat persalinan normal. Perawatan sangat diperlukan untuk mencegah infeksi yang lebih parah dan bisa menyebabkan komplikasi yang sangat serius.
Ibu bisa mencoba untuk membersihkan semua kotoran dan cairan yang keluar dari mata bayi dengan handuk yang sudah direndam dalam air hangat. Ibu harus selalu mencuci tangan sebelum melakukan perawatan ini agar infeksi tidak bertambah lebih berat.
Sebaiknya bayi tidak banyak diluar rumah atau bertemu dengan orang dewasa agar tidak terkena infeksi yang lebih buruk.
Cobalah ibu melakukan perawatan dengan obat belekan pada bayi

4. Mata bayi tidak berkoordinasi dengan baik
Mata yang tidak berkoordinasi dengan baik hampir sama seperti juling pada bayi yang baru lahir. Kondisi ini sebenarnya sangat wajar untuk bayi karena terkadang otot mata bayi memang belum bisa bekerja secara sempurna. Salah satu bagian mata bayi akan terlihat seperti memandang ke arah lain. Kondisi ini bisa bertahan selama tiga bulan pertama lalu bisa sembuh sendiri. Jika sampai berumur enam bulan kondisi mata bayi tidak mengalami perubahan maka Anda bisa segera membawa bayi ke dokter mata untuk mendapatkan perawatan yang tepat.
Perawatan yang diperlukan:
Ibu bisa sering mencoba untuk berbicara atau menggoda bayi agar bayi bisa mengerti arah sumber suara. Arah bicara juga bisa dilakukan berlawanan dan sering berubah agar otot bayi bisa mendapatkan rangsangan untuk bergerak dengan baik.
Cobalah untuk melakukan beberapa gerakan tangan di dekat mata bayi lalu menjauh. Semua gerakan ini sangat baik untuk membantu otot bayi bisa kembali berfungsi dengan baik. Langkah ini juga baik untuk mengetahui gejala autis pada bayi.

5. Mata merah pada bayi
Mata merah pada bayi adalah kondisi penyakit mata yang paling umum dan paling sering terjadi pada bayi. Masalah ini sering disebabkan oleh infeksi yang akan menyebabkan mata bayi menjadi merah, mengeluarkan air mata dan kotoran. Meskipun ini termasuk infeksi yang ringan namun perawatan secepatnya sangat diperlukan. Bayi sangat rentan terkena masalah ini karena infeksi dari virus dan bakteri mudah menyebar lewat udara. Terlebih jika  bayi terlalu sering bertemu dengan orang dewasa dan anak-anak. (baca: tips agar anak balita tidak mudah sakit – manfaat wortel untuk bayi)

Gejala
Bagian putih mata bayi berubah menjadi sangat merah atau semburat merah.
Bagian mata bayi terasa gatal sehingga bayi akan sering menyentuh atau menggapai mata.
Mata akan tertutup pada pagi hari atau saat bangun tidur sehingga sulit untuk terbuka.
Bisa terjadi pada satu atau dua mata sekaligus.
Mata bayi mengeluarkan cairan hijau atau kekuningan.
Perawatan yang diperlukan:
Infeksi yang sudah parah bisa membutuhkan perawatan dengan obat seperti salep atau obat tetes antibiotik.
Bersihkan beberapa bagian wajah bayi seperti pada bagian mata, hidung dan mulut.
Kompres dengan ujung atau dekat mata bayi dengan handuk yang sudah direndam dalam air hangat.
Jaga kebersihan berbagai barang yang digunakan oleh bayi seperti pakaian bayi, handuk bayi, selimut dan tempat tidur bayi.
cobalah merawat dengan obat sakit mata untuk bayi
Semua jenis penyakit mata bayi baik yang umum atau tidak pada dasarnya membutuhkan perawatan yang cepat. Lebih baik jika Anda segera membawa bayi ke dokter jika semua keluhan tidak segera membaik setelah mendapatkan perawatan darurat di rumah.

»»  Baca Selanjutnya...

10 Tahap Penting Perkembangan Bayi

Gerakan bayi baru didominasi oleh gerak refleks. Dengan berkembangnya sistem saraf, di usia 2 bulan gerakan refleksnya berkurang, dan kemampuan kognitif serta sosial bayi berkembang pesat. Berikut ini 10 tahap perkembangan penting bayi  Anda:     

1. Tengkurap (usia 3 - 4 bulan). Tengkurap terjadi ketika bayi berhasil bertumpu pada perutnya dan bertahan pada posisi tersebut beberapa saat. Anak tengkurap diawali dengan kemampuan memiringkan badannya ke kanan dan ke kiri, lalu ia belajar berguling di usia 1,5 – 2 bulan. Bayi Anda belajar tengkurap pertama kali pada satu sisi, dilanjutkan di sisi lain, kemudian berbalik lagi. Ketika mencapai usia 3-4 bulan, saat otot lehernya semakin kuat  ia dapat berbaring telentang dengan memandang lurus ke depan. Lengan dan kakinya pun lebih bebas bergerak sejalan dengan kemampuannya menggerak-gerakkan kepalanya. Ia juga mulai berlatih berguling dan mengangkat kepalanya dalam posisi tengkurap. Baru di usia 5 bulan ia bisa tengkurap sendiri. 

2. Mengangkat kepala (usia 4 bulan). Di usia 2 bulan bayi Anda mampu mengontrol gerakan leher dan kepalanya. Ia dapat mengangkat kepala membentuk sudut 45 derajat dengan cara bertopang pada kedua tangannya saat usiannya 3 bulan. Di usia 4 bulan, bayi bisa mengangkat kepalanya dengan sudut lebih besar yaitu 90ยบ dalam posisi tengkurap. Kemampuan mengangkat kepalanya ini membantu melatih ketajaman penglihatannya. Ia pun mulai menengadahkan kepalanya untuk mencari Anda bila mendengar suara Anda.  
    
3. Memekik gembira (usia 4-5 bulan). Pernahkan Anda mendengar si kecil mengeluarkan suara dengan nada tinggi penuh kesenangan saat berhasil meraih benda yang diinginkan atau ketika ia merasa senang dengan kehadiran Anda? Di awal hidupnya, suara-suara yang dikeluarkannya merupakan respons tubuhnya terhadap emosi saat itu. Namun di usia 4 bulan ke atas, bayi mengeluarkan suara dengan tujuan lebih jelas. Ia akan berteriak dengan gembira bila berhasil mencapai keinginannya. Suara yang dikeluarkannya adalah sarana untuk mengungkapkan perasaannya atau berkomunikasi dengan orang-orang di sekelilingnya. Masa berceloteh ini memang sangat dinikmati si kecil. Perhatikan saja saat ia melakukan aktivitas sehari-hari, Anda akan mendengar celotehannya. Ia akan mengeluarkan suara yang menyerupai huruf hidup seperti “aaaahh”, “uuuhhh”, “aaiii.”

4. Memegang dua benda di dua tangan ( usia 7–8 bulan). Di usia 4–5 bulan, keduanya tangan anak semakin terampil. Bila Anda memberinya mainan berwarna cerah, ia akan menggerakkan lengan dan tangannya menggapai ke arah mainan tersebut. Gerakan menggapai ini melatihnya untuk meraih lalu menggenggam dan memindahkan mainan dari satu tangan ke tangan lain. Di usia 7-8 bulan, keterampilan jari-jemari si kecil meningkat. Ia akan menggunakan tangan yang berbeda untuk tujuan berbeda. Satu tangan digunakan untuk bereksporasi, sementara tangan lain untuk memegang. Perhatikan, bila satu tangannya memegang mainan kemudian tangan satunya diberikan mainan lain, ia tetap akan memegang mainan pertamanya namun tangan yang satu mengambil mainan yang Anda tawarkan itu. Jika ada Anda memberikan sebuah mainan lagi, salah satu mainan yang sedang dipegangnya itu akan dibuangnya kemudian ia akan mengenggam mainan ketiga yang Anda tawarkan itu.
    
5. Duduk (usia 7-8 bulan). Tonggak perkembangan yang mengagumkan dari seorang anak adalah saat ia bisa duduk sendiri. Ketika otot-otot punggung dan lehernya sudah cukup kuat untuk menopang tubuhnya, ia belajar duduk. Setelah  belajar mengangkat kepalanya saat tengkurap, tahap selanjutnya si kecil belajar bagaimana menyangga tubuhnya menggunakan kedua lengannya dan mengangkat tubuhnya semacam mini push-up. Sekitar usia 6 bulan, bayi Anda mencoba duduk sendiri dengan mengandalkan satu atau kedua tangannya untuk duduk. Baru di usia 7 – 8 bulan  ia mengusai kepandaian baru yaitu dapat duduk sendiri dari tengkurap kemudian bangun sendiri dengan bantuan tangannya. Dengan kemampuan duduk ini, ia dapat meraih benda yang diinginkannya. 

6. Merangkak (usia 7-8 bulan). Merangkak adalah cara pertama bayi untuk dapat mengeksplorasi sekeliling ruang untuk mempelajari hal-hal baru yang menarik perhatiannya. Cara anak merangkak adalah ketika ia akan belajar keseimbangan melalui tangan dan lututnya kemudian belajar maju mundur mendorong tubuhnya dengan mendorong lututnya. Kepandaian merangkak ini adalah juga  salah satu cara menguatkan otot-otot yang akan membantunya belajar berjalan. Usia rata-rata anak  belajar merangkak saat ia mulai dapat duduk tanpa bantuan di usia 7-8 bulan. Dia dapat mengangkat kepalanya untuk melihat sekelilingnya dan otot-otot lengan, kaki dan punggungnya cukup kuat untuk mencegahnya jatuh ke permukaan saat ia mencoba bangkit dengan bantuan tangan dan lututnya. Di usia 9-10 bulan, bayi Anda mencapai kepandaian baru yakni merangkak mundur untuk mengambil ancang-ancang duduk. Si kecil juga menguasai teknik yang lebih maju yaitu “cross-crawling,” gerakan merangkak  menggunakan satu tangan dan satu kaki yang berlawanan (misalnya tangan kanan dan kaki kiri) secara bersamaan. 

7. Makan sendiri (usia 6-9 bulan). Makan sendiri dimulai sejak usia 6 bulan yaitu saat bayi Anda sudah bisa menggunakan tangan dan jari-jarinya dengan baik dan koordinasi mata serta tangannya yang juga semakin baik. Si kecil dapat meraih benda yang jaraknya sekitar 25 cm dengan kedua tangannya kemudian memindahkan benda dari tangan satu ke tangan lain. Ia juga senang memasukkan segala sesuatu ke mulut, dan dapat memegang dengan ibu jari dan telunjuk untuk mengambil makanan. Tambahan pula gigi-geliginya yang mulai tumbuh di usia 6 bulan membuat si kecil terdorong mulai belajar menggigit benda yang masuk ke dalam mulutnya.  Di usia 6 bulan ia sudah juga mengonsumsi Makanan Pendamping ASI (MP ASI) atau makanan padat. Di usia 8-9 bulan, kedua tangannya semakin terampil mengenggam suatu benda. Ia bisa memegang sendok meski masih kagok ketika memasukkan makanan ke dalam mulutnya. Biarkan ia bereksperimen menggunakan sendok dan memasukkan benda itu ke mulutnya.

8. Mengenal anggota keluarga, takut pada orang yang belum dikenal (usia 9-12 bulan). Saat si kecil sudah mengenali anggota keluarganya di usia sekitar 6 bulan, ia mulai dapat membedakan wajah orang-orang dekat dalam  kehidupannya. Pada masa ini keterikatannya dengan orang yang dikenalnya  lebih berarti. Ia dapat melihat, mendengar dan mengingat orang yang dikenalnya. Di usia ini pula ia mampu mengamati wajah dengan seksama. Dari sini ia mulai berkenalan dan akrab dengan orang-orang terdekatnya. Tak heran di usia 9 bulan ke atas ia mulai sadar wajah orang-orang yang asing baginya. Ketika ia menyadari sedang seorang diri dengan orang yang tidak dikenalnya, timbul rasa takut. Bayi usia 8 bulan sudah bisa merasa takut terhadap orang asing. Si kecil yang mau digendong oleh orang yang dikenalnya, jadi tiba-tiba lebih mudah menangis bila ditinggal sendiri bersama orang lain yang tak dikenalnya. 

9. Berjalan (usia 12-13 bulan). Langkah pertama merupakan gerakan awal anak untuk menjadi sosok yang mandiri.  Di usia 8-9 bulan ia mulai bisa mengangkat tubuhnya ke posisi berdiri. Biasanya si kecil akan menumpukkan kedua tangannya pada meja, kursi atau perabot rumah tangga atau apapun yang bisa menahan berat badannya. Ia kemudian akan belajar merambat, menggeserkan kedua tangannya ke samping diikuti oleh langkah kedua kakinya. Di usia ini kepandaian anak dalam belajar berjalan semakin baik. Jika Anda memegang kedua tangannya ia akan menapak dan mulai melangkah. Lama-lama otot-otot kakinya semakin terlatih dan kuat. Si kecil juga kian  semangat menjajal kemampuannya berjalan. Di usia 11 bulan, ia sudah mampu berdiri sendiri dalam waktu sekitar 2 detik tanpa bantuan apa pun karena ia memang sudah pandai menjaga keseimbangan tubuh. Lalu anak mulai mencoba melangkah sendiri 2-3 langkah  Di usia 12 bulan, hupla, ia telah siap berjalan meski kadang-kadang masih sedikit limbung.

10 . Bicara (usia 18 - 24 bulan). Rata-rata anak bisa lancar bicara di usia 2 tahun. Sebelum kata-kata pertama keluar dari mulutnya, dia belajar peraturan berbahasa dan melihat bagaimana orang dewasa berkomunikasi. Ia mengawalinya dengan menggunakan lidah, mulut, langit-langit dan gigi-geliginya untuk membuat suara Lambat laun kata-kata tak berbentuk ini menjadi kata yang berarti: “mama”, “papa”, “bubu”, “susu” dan sebagainya. Sejak itu, setiap saat anak mengutip kata-kata yang didengarnya baik dari ibu atau orang-orang di sekitarnya. Kira-kira usia 18-20 bulan, si kecil   mempelajari 10 kata per hari. Dari situ ia mulai belajar membentuk kalimat. Di usia 2  tahun, ia dapat membentuk 2-3 kata menjadi satu rangkaian kalimat. Ia dapat menggambarkan apa yang dilihat, didengar, dirasa, dipikirkan dan diinginkannya dalam satu rangkaian kalimat.  
»»  Baca Selanjutnya...

Mengetahui bayi bisa tengkurap sendiri

Terperanga dengan decak kagum. Begitulah kira-kira ekpresi para orangtua ketika mendapati bayi mungilnya sudah dapat menengkurapkan tubuhnya sendiri. Banyak para orangtua yang menantikan saat-saat dimana bayinya bisa terngkurap, sebab mereka beranggapan bahwa bayinya telah memiliki suatu kepandaian baru. 
Hal ini memang benar. Karena tengkurap merupakan bagian penting dari rangkaian urutan perkembangan kemampuan motorik bayi sebelum ia dapat melangkah pada perkembangan yang lebih tinggi yakni merangkak, duduk dan akhirnya berjalan. Pada dasarnya, semuanya berpusat dan bermula dari kemampuan tengkurap bayi, jika bayi tidak dapat tengkurap sendiri, maka dapat dipastikan perkembangan motorik selanjutnya pada si bayi akan terhambat.
Tengkurap merupakan suatu kegiatan membalik tubuh dimana posisi perut berada dibagian bawah sebagai tumpuannya. Hanya saja, hal yang paling penting diingat oleh para orangtua adalah jangan pernah membiarkan bayi anda tengkurap ketika ia terlelap dan tanpa berada pada pengawasan anda. Hal ini dikhawatirkan, ketika si bayi terngkurap dalam keadaan tidur maka berpotensi menyebabkan terjadinya Suddent Death Infant Syndrome (SDIS) yakni berarti kematian bayi ketika mereka tertidur.
Adapun perkembangan kemampuan tengkurap pada bayi satu dengan yang lainnya berbeda. Ada sebagian bayi yang sudah bisa menengkurapkan dirinya ketika usianya berusia 2 bulan, sementara ada pula sebagian lainnya yang bisa menengkurapkan tubuhnya ketika bayi berusia 3 atau 4 bulan. Itu artinya, fase perkembangan tengkurap bayi antara bayi satu dengan bayi lain mengalami perbedaan dan tidak dapat disamakan. Namun saja, secara umum bayi akan mulai bisa melakukan usaha untuk tengkurap sendiri disaat umur 3 hingga 6 bulan.
Untuk itu, bagi para orangtua sebaiknya jangan mengkhawatirkan bayi jika anda mengalami perkembangan telat untuk  tengkurap sendiri dibandingkan dengan teman sebayanya sebab banyak faktor yang dapat mempengaruhi kemampuan bayi untuk dapat menengkurapkan tubuhnya sendiri salah satunya adalah fakor berat badan bayi yang semakin gemuk. Lantas adakah cara untuk menstimulasi bayi agar bisa tengkurap sendiri? 
Cara Menstimulasi Bayi Agar Dapat Tengkurap Sendiri
Tengkurapkan bayi pada kedua paha anda secara perlahan. Posisi seperti ini akan membuat kepala bayi tergantung dan melatih dirinya untuk dapat mengangkat kepalanya sendiri.
Mulailah melatih bayi anda untuk tengkurap setiap hari dalam waktu yang seingkat. Bantu bayi untuk membalikkan tubuhnya dan biarkan ia berada dalam posisi tengkurap selama 2-3 menit. Bila bayi telah terbiasa anda bisa meningkatkan durasinya menjadi 7-10 menit sehari.
Jika bayi anda belum dapat mengangkat kepalanya sendiri, maka bantulah bayi dengan cara memberikan sanggahan berupa bantal untuk menopang dagunya. Namun tetap perhatikan pengawasan anda demi keamanaan si bayi.
Posisi lain dalam menengkurapkan bayi, anda bisa meletakan bayi diatas tubuh anda yang terlentang dan biarkan bayi tengkurap. Posisi ini akan menjaga kontak mata bayi dengan anda dan membuat bayi merasa terlindungi.
Demikian beberapa cara menstimulasi bayi agar bisa tengkurap sendiri. Lakukan stimulasi ini dengan tetap berada dalam pengawasan ketat anda demi menjaga keamanan dan keselamatan bayi.
»»  Baca Selanjutnya...